Lain-lain

JIWA SATRIYA PADA DIRI APARATUR SIPIL NEGARA PEMDA DIY

Jiwa atau karakter Satriya dalam diri setiap aparatur sipil negara yang ada di pemerintah daerah DIY sangat diperlukan, karena jiwa dan karakter tersebut merupakan sikap dalam memegang teguh ajaran moral Nyawiji (konsentrasi), greget (semangat), sengguh (percaya diri dengan rendah hati), dan ora mingkuh (bertanggung jawab). Selanjutnya, yang dimaksud dengan semangat seorang Satriya adalah Semangat “Golong Gilig” yang artinya semangat persatuan dan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia, dan antara manusia dengan alam. Satriya, selain mempunyai makna seperti hal tersebut, juga dimaknai sebagai singkatan dari:

S elaras

A kal budi luhur

T eladan

R ela melayani

I novatif

Y akin dan percaya diri

A hli – profesional

Masing-masing uraian singkatan tersebut merupakan butir-butir dari falsafah Yogyakarta yaitu Hamemayu Hayuning Bawana yang memiliki makna dan pengertian yang luhur yakni:

  1. Menyelamatkan, melindungi, memelihara, yang meliputi seluruh kehidupan dari kehidupan keluarga, masyarakat dan lingkungan hidupnya.
  2. “Darma bakti” pada seluruh kehidupan di dunia atau lingkungan hidupnya.
  3. Mementingkan berkarya untuk masyarakat, dari pada kepentingan pribadi

Makna dari singkatan SATRIYA tersebut adalah:

  1. Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
  2. Akal Budi Luhur, artinya keluhuran jati diri seseoarang merupakan pengejawantahan perikemanusiannya.
  3. Teladan, artinya dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/contoh oleh lingkungannya.
  4. Rela Melayani, artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat.
  5. Inovatif, artinya melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu dan kelompok.
  6. Yakin dan percaya diri, artinya melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ekstern.
  7. Ahli-profesional, artinya mempunyai kompetensi, komitmen, dan prestasi pada pekerjaannya.

Dari penjabaran butir-butir singakatan SATRIYA tersebut, jika diperhatikan mempunyai penjiwaan yang luar biasa. Perlu tekad dan niat yang kuat dalam hati masing-masing individu pada pemerintah daerah DIY sehingga budaya pemerintahan SATRIYA tersebut dapat dilaksanakan. Sangat perlu untuk dilakukan perubahan oleh masing-masing kepala instansi sebagai pemimpin mereka untuk melakukan nilai-nilai yang ada. Sehingga sampai hari ini Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad agar ajaran-ajaran tersebut dapat mewarnai kehidupan Pemerintahan dan masyarakatnya serta Pola Dasar Pembangunannya.

Sumber:

  • KRT Jatiningrat, dalam presentasi Sosialisasi Budaya Pememrintahan SATRIYA.
  • Buku Saku SATRIYA, Budaya Pemerintahan Provinsi DIY.